Saturday, July 30, 2005

kacamata, mata berkaca

Image hosted by Photobucket.com


mijung ganti kacamata nih. uhm... gak ganti total si sebenernya, lensanya doang.
jadi gini, riwayat mata gw tuh memang naas. gw mulai pake kacamata, belum begitu lama sih, dari jaman gw sma akhir, which was 5 years ago...(oh no, udah lama ya gw lulus sma? aargh tidak!!)

seinget gw, pas pertama kali make kacamata, gw tuh min 1. kiri-kanan beda dikit gitu, lupa tepatnya berapa. girang gw pake kacamata, karena dari kecil gak tau kenapa gw selalu pingin pake kacamata. looks cool you know, menurut gua. terus, orang2 bilang si gw pake kacamata diada2in, karena pacar gw SMA tu kacamataan juga. tsah, aneh amat ya, mau dibilang mirip mau dibilang jodoh kali. huahuahua sinting.

teruus, berlanjut berlanjutlah sampe sekarang. pacarannya mah udah enggak, peninggalan kacamata mah tetep. here i am, 5 tahun kemudian, 4 pasang frame beda model dan beda merk serta beda harga, dan ukuran min juga yang bukan main berubah.

jadi gini, living in this oh-so-expensive city, sebisa mungkin pengeluaran2 gw itu agak ditekan. salah satu caranya ya gw gak sakit atau berhubungan dengan dunia2 dokter. sakit itu mahal, bung. nah, salah satu caranya neken pengeluaran adalah, gw gak ngecek mata rutin. karena gak kaya di jakarta yang kalo ngecek mata di optik itu gratis, disini bayar: 60 friggin dollar. males gak tu? jadi ya gitu, setiap gw balik ke jakarta pasti gw sempetin ngecek mata *sekalian beli frame baru hohoho*

dan trakhir gw ke jakarta februari lalu, gw min 3 di kanan, dan 1.5 di kiri. trus sejak seminggu-dua minggu kemaren, tiap liat LCD tu gw pusing banget. yaaa gak nyalahin mata gw banget sih, secara monitor gw juga rusak jaya raya, kaya gini nih. naas kan? T_T

yasu, isenglah gw ngecek. pikir gw si gak bakalan nambahlah, paling letaknya aja udah gak bener, mungkin tinggal dibenerin gitu. yaudah, ngecek ini itu anu inu. tiba2, jeng jeeeeng, min 3.5 aja loh di mata kanan, dan gak berubah di kiri, tetep 1.5.. yang bikin tambah naas, mata kanan juga terdapat silinder, 0.75.. aih mati gilak gak tu, dalam waktu cuma 4 bulanan, mata gw udah rusak begini jauhnya. gimana by the time gw punya cucu? *tsah, ngayal dahsyat* :P

akhirnya, saya musti merelakan duit jajan bulan ini, habis kandas di tangan seorang optometrist dan meja tukang ganti lensa. lagi2 gw, kere. huhhuhu T_T

Tuesday, July 26, 2005

new semester

--UPDATED--

Finally!!! After neglecting most of my emails, after not doing my regular blogwalking, and after the long hours of not sleeping not eating and forgetting the world outside (OK, im quite exaggerating on this one), i finally managed to finished the 6th book of HARRY POTTER, Harry Potter and the Half-Blood Prince!!!
oh well, maybe im a bit late here, since the spoiler alert was (and is) everywhere from the first day the book came out (thats why i dont open my email as often as usual, the spoiler is just all over! tsk tsk)

errr.. about the book (i wouldnt retail the whole story here, as i respect people who's reading it and who's not even started it), i would just say.. uhmm.. i'm devastated after reading it. i didnt expect the ending would be like that. shit.

and now i'll just have to wait until the next book come out. and it's not until 2 years from now. damn.

--END OF UPDATE--

hoookay,
so it's the new semester all over again! i'm nervous as hell cause this might be my final semester. and since there's no room for mistake for me (i havent got enough money for failing subjects *sigh*), i must make this as my real final semester.
the thing is, i'm not familiar with all the subjects.

the subjects i'm taking so far are:
1. information society: global perspective
2. cognition human performance
3. media literature project
4. making news making policy: politics and media

*deep breath*
OK, information society is a continuation from the so-called new media: telecommunication revolution which i took last semester. the assessments are quite OK, except i get to be assessed over a group debate, which i'm not familiar with. debate? sounds creepy to me, cuz this is gonna be my first ever formal debate.

second i'm concerned about is cognition human performance. it's a psychology subject for crying out loud, so why on earth must i, a media and communication student, take this subject? it even has 5 prerequisites subjects, and i have completed NONE from the 5 required subjects. i dunno why the convenor still enrolled me to this subject. how great is this. T_T

next is media literature project. it's actually quite a fun subject, or at least it sounds like one. it's a non-class subject so i dont have lectures and tutorials to attend to (yaaay!), but it's a supervised project of various projects i can choose from. so far i'm choosing to build a website, and people say i should be fine with this. yea people actually said that, cuz they know i have this damn blog. what they dont know is, im actually not a computer-and-technology kinda person. i'm quite.. err.. illiterate in designing, let alone in coding and sorta stuff like that. you people who know a bit about these should help me.

lastly, the media and politics. let's just say im a bit OK here, since i have my own safety net, with my irwan graduated with bachelors of politics. hueheuhue hey don't blame me to gain a lil biiit of advantage by having him ;)

so there. all my subjects i'm taking this semester. hopefully i'll be able to cope with all the workload.

i'm keeping my fingers crossed, so pray for me people :)

on a completely different topic, it's funny how you are so used to the long-distance relationship you sometimes take it for granted. you thought the change of place would not affect you anyhow. and me, i just realised it doesnt work that way.
being in a long-distance relationship more than 2 years, i thought all long-distance relationship is the same, no matter how far you are separated.
all this time, i'm used to melbourne-perth way of communication. the optus free time, the 3 talk cap, the all-around-the-clock MSN, and as a whole, the internet.
it turns out to be when the distance changed, it changed your relationship a bit.
when he's gone to jakarta for good, sumtin has changed.
the feeling is quite similar as 'you dont know what you get until you lose it'.

i miss him already, badly :(

Friday, July 22, 2005

si penipu bangsat masuk neraka!

Semua orang pasti pernah baca tulisan2 di internet kan, tentang penipuan2 yang dilakukan oleh bajingan2 yang kurang duit dan kurang kerjaan plus kurang iman. Isinya kurang lebih begini, si penipu nelfon ke orang terdekat elo, ngabarin elo kecelakaan (atau bahkan sekarat dan kemungkinan meninggal sangat besar). Biasanya, mereka ngakunya dari kepolisian, atau rumah sakit tempat lo terdampar, dan kemudian mereka minta duit dalam jumlah tertentu (dan biasanya, jutaan gitu), di transfer ke rekening orang tersebut.

Ketawa? Bokis banget? Dulu, gw mikirnya gitu. Sampe hari ini.

Hari ini, gw jalan2 ke science museum. Sampe rumah jam 7an, gw makan malem bareng Egi, trus nonton TV sambil ngobrol. Asli, hari yang rutin banget buat kita berdua. Tiba2 gw inget, HP gw masih gw silent-in gitu, bekas gw jalan2 ke museum. Ntah kenapa, gw ambil aja tu HP dua2nya. 13 missed calls. Tiga belas. Plus 4 SMS. Buset. Sengetop2nya gua, gak pernah juga gw nerima missed call dan SMS dalam waktu sesingkat itu. Dan semuanya dari private number, dan biasanya yang nelfon kaya gini biasanya orang2 dari Jakarta sana, bokap si yang paling sering. Waduh. Something is wrong.

Bener aja, gak lama HP gw bunyi lagi. Dari Mbak Melanie, temen kakak ipar gw, di Sydney. Gak pernah2nya ini orang nelfon gw kalo gak penting2 banget. Bener kan, dia panic gitu denger suara gw, saying
"Jung, Mijung gak papa kan? Si Ika bilang kamu kecelakaan gitu." Ika adalah kakak ipar gw.
"Hah, aku?? Kecelakaan? Berita dari mana lagi? Orang lagi nonton TV kok..", jawab gw enteng.
"Yaudah, kalo gitu kamu telfon Jakarta sanah, Mama n orang rumah udah panik tuh."

Langsung gw nelfon rumah gw, eh malah voice mail. Brengsek, pasti lagi dipake.
Nelfon bokap gitu juga, malah mailbox. Ihiks, pasti semua orang pada panikan juga gitu nelfonin gw, malahan bikin semua line-nya lagi sibuk. Akhirnya gw SMS aja si Ncek, salah satu orang yang ngSMS gw nyuruh gw nelfon dia ASAP.

Gw ngSMS:
"Gw gpp kok, ade ape siiih?"

Trus, dia bales lagi:
"Yaudah kalo gpp, gw kabarin nyokap lo dulu, ntar malem aja gw telfon, gw lagi di jalan."

Akhirnya, gw berhasil nelfon rumah gw juga, kakak ipar gw yang ngangkat, langsung dikasihin ke nyokap. Pas denger suara gw, nyokap yang ngejerit gitu, nangis, dan panik setengah mati. Nah, si gw yang masih bingung apa yang terjadi gitu kan, malahan gemeterlah denger nyokap gw ngejerit2 kaya gitu.

Ternyata..
Ada orang nelfon nyokap gw, bilang kalo housemate gw MENINGGAL, dan gwnya SEKARAT, dengan kaki patah dua dan pendarahan di kepala, plus tengkorak retak. BUSET BUSET BUSETTTTT.

No wonder nyokap gw panic. No wonder her logic doesn't work anymore. Dibilang beritanya gitu.. jahat abis tu orang. Gw sumpahin tu orang kalo mati kagak ditanya2 lagi sama malaikat, langsung aja diceburin ke jurang neraka yang paling dalem. Hitler kalah dah pokoknya. Bikin nyokap bokap gw, plus ipar2 gw, plus sahabat gw, plus sodara2 gw di Jakarta n Melben, plus sejuta orang lainnya di Jakarta panic. Huhuhu..

YES, I am that important to some people. hoho *self narcissism yang agak gak tepat waktunya* =P

Setelah gw agak tenangan gini, baru sih ketauan kalo emang itu PENIPUAN abis2an.. Jadi gini kronologinya..
Ada telfon, ngakunya dari KBRI Melbourne, ngabarin kalo gw kecelakaan dan si housemate meninggal. Dan gw lagi di rumah sakit, dan tu penipu bangsat minta bokap gw transfer duit segera.

Nah, keanehan2nya adalah..

Pertama, there's no such thing as.. KBRI Melbourne. For stupid idiots out there, yang namanya KBRI cuma ada di ibukota Negara, in this case Canberra. Di Melbourne mah palingan KJRI, alias konjen. Nah, ini juga naas, gak pernah ngurusin warganya (ya kayak orang Indonesia di Melben Cuma 3 orang juga, sampe diurusin segitunya huhu). Lagian, kalo ada apa2, gak mungkinlah KJRI yang pertama tau. Ada juga polisi sini, dan kalo kecelakaan, pasti asuransi gw dululah yang duluan tau.

Kedua, gak mungkin juga yang ditelfon orang2 terdekat gw di Jakarta. Kejadiannya juga di Melben, gak mungkinlah orang2 itu nelfon ke Jakarta, pake BAHASA Indonesia, minta duitnya ke rekening Indonesia. I see no logic here.

Ketiga, with public service and social and health insurance like here in Australia, GAK MUNGKIN orang itu minta transferan duit, in order buat ngerawat guah! Yang ada juga gw udah dioperasi sana sini ini itu kalo emang tujuannya ngelametin jiwa gw.

Intinya, GW PANIK tadi. Babiklah tu orang. Masuk neraka lu mampus bareng Hitler.
Dan yang bikin dia tambah masuk neraka adalah..
Bikin emak gw panik, tante gw sampe nelfon gw, si Ncek sampe nelfon n SMS gw, bikin bokap bengong, semuanya dibikin gila sama tu bangsat. Plus pake2 bilang kalo emak gw lebih sayang duit daripada guah. Idih sorry ye, jelek2 gini jugak, gw mahal harganya neh *hehe*

Hikmahnya, gw bersyukur gw sehat walafiat, dan semua keluarga gw gw kabarin kalo gw baik2 aja, dan untung bokap gw orangnya tenang, malah si penipu bangsat gitu yang ditanya2 balik sama bokap,
"OK, kalo anak saya kecelakaan, dia dirawat dimana? Rumah sakit apa?"

Eh, si bangsat malah marah2 gitu, bilang,
"Jangan kamu nanya2! Anaknya kecelakaan kok malah nanya2! Kalo perlu, langsung aja ke Australia sini!"

Ya dijawab lagi sama bokap,
"Yaa, saya mah gampang aja ke Australia, ntar malem juga langsung berangkat."

Mampus tu orang langsung ciut. Gak tau apa, bokap gw beristrikan wanita pembela kebenaran? Jelek2 gitu tu, bokap gw bisa baca pikiraaan! Huhu.. trus, pas tadi gw tanyain,
"Yah, Ayah panik gak tadi?"

Sama bokap dijawab,
"Ya, panik sih.. tapi pas Ayah tanya Rumah Sakit mana dan dia gak tau, trus malah minta duit, Ayah langsung curiga. Gak mungkinlah, negara kaya Australia minta2 duit ke pasien. Kan Jaminan Sosial Australia blab la blab la bla blaaa.."

Malah nerangin gw soal sistem jaminan sosial di Australia. BUSET.

Haha, dia kagak tau aja si penipu bangsat, kalo bokap gw tuh yang ngarang buku "Jaminan Sosial di Negara Lain". Heuheuhue =P

And oh, I have his name, atau at least yang ngaku2 jadi si penipu bangsat. Dia adalah
Dr. Lukman Malik, MSi, bernomor telfon 081584734. haha, nomer telfonnya aja kurang digit gini nih. Mati kau masuk nerakaaaaaa!!!

Monday, July 18, 2005

saya adalah cacing buku alias bookworm ;)

Yeehaaa gw dapet banyak buku, kemaren nitip sama si Ndun yang baru balik dari Jakarta. Ada
Sihir Perempuan-nya Intan Paramaditha,
Alamak-nya Fira Basuki,
Quarter Life Fear-nya Primadonna Angela,
dan Pada Sebuah Beranda-nya Bondan Winarno.


So far, baru satu yang selesai gw baca, yang satunya masih setengah. Sisanya nunggu, entah sampe kapan, karena liburannya si gw udah mau selesai nih *aih matilah, gua sekolah lagi*
Btw yang udah gw baca itu Quarter Life Fear-nya Primadonna Angela. Ini buku ya, ringan banget buat dibaca, dan lumayan menghibur juga. Walaupun kalo buat jujur mah gw agak kecewa, karena gw suka baca blog yang si pengarangnya kan, dan ternyata gak sebagus tulisan2nya dia selama ini aja. Tapi yaa.. gak bisa gw samain sih, karena si buku ini bahasa Indonesia, dan blognya mostly in English. Buat gw she better writes in English rather than in Indonesian. Kalo dari segi isi, topic ceritanya sangat umum, tapi lumayan banget humor2nya. Dan gw, mau banget punya Ibu kaya yang di bukunya itu hehehe.. gak deng, Ibu gw masih yang tercanggih sejagad duni persilatan kok *sambil lirik2 postingan di bawah =P*

Selesai itu, gw langsung baca kumpulan cerpennya Bondan Winarno, Pada Sebuah Beranda (makasih banget buat boss ini yang udah nge-recommend buku ini).
Enam kata buat nge-describe buku ini: keren banget, which is gw banget. =P
Sejauh ini sih gw baru baca setengah buku, alias 12an cerpenlah, roughly. Dan most of the cerpen2 itu, alurnya gak terlalu rumit, topiknya bervariasi dari pelacur Korea sampe Pak Haji di pedalaman Jawa sana, tapi mengutip kata2 si boss yang sama, ceritanya bisa keinget sampe lama banget. Ketauan banget kalo yang nulis adalah orang yang berpengetahuan luas. Huhuhuu.. aku jadi iri, kapan oh kapannn, Tuhaaan? *reaksi berlebihan seorang writer-wannabe* T_T

Jadi begitulah, buku2 gw itu, baru segitu si.. yang lain nantilah gw cerita2 kalo sempet.
For the time being, allow me to drown into my own world of Harry Potter and the Half-Blood Prince. Yes, I bought the book yesterday (YES, I went to the launching in front of the State Library of Victoria, at 8 o-clock in winter morning), dan gak berani baca sampe keadaan bener2 nyaman. Takut ada gangguan yang bisa menyebabkan hancurnya konsentrasi yang merusak imajinasi gw akan si Harry Potter dan kawan2.

Jadi, pamit ah, gw mau mandi, pake piyama, nyalain heater, dan baca buku sampe jereng. Sampai nanti =P

Tuesday, July 12, 2005

ibuku, si pahlawan pembela kebenaran

Hampir sebulan yang lalu, ibu gw dateng dari Jakarta, nemenin gw di liburan semesteran di Melbourne gara2 liburan kali ini gw gak sempet pulang ke Jakarta (salah satu karenanya, gara2 gak punya duit uhuiks T_T)

Pertama gw excited banget sama si kedatangan ibunda inih, karena selama gw hampir tiga tahun di Melbourne, ibu gw sama sekali gak pernah ngunjungin gw dengan berbagai macam alasan, tapi yang paling valid si alasan yah-gwnya-juga-sih-balik-ke-Jakarta-mulu *hehe*

Tapi inget kan, postingan tentang si anak kurang ajar alias gua, yang bilang kalo gw gak biasa gak diatur2? Well, gw sih tetep gua, tetep gak bisa diatur2, tapi let's just say that I have given authority to my mom, to have authority of me. Authorization of authority intinya (halah puyeng).

Banyak hal2 yang selama gw disini, gak sempet gw perhatiin kalo gw di Jakarta. Mungkin karena disini, gw bener2 deket kali ya sama ibu gw, tidur setempat tidur, pergi kemana2 pasti bareng (doi dan ketakutannya doi akan salah jalan alias nyasar kalo jalan sendiri walhasil kemana2 pasti ngekor gua). Kalopun gw pergi sama temen2 gw, pasti ibu gw ikut, atau kalopun enggak, gw gak berani ninggalin ibu gw sendirian di rumah kelamaan, takut ada apa2.

Dan sekarang, berdasarkan research gua selama hampir sebulan ini *tsah, research*, gw sadar kalo.. ibu gw itu orang yang teramat kuat. Bener2 kuat dalam artian physically dan non-physically, termasuk religiously.

Sepintas, ibu gw itu orangnya kalem, dan mau aja 'ditekan' sama orang, dihujatlah kasarnya. Dari jaman gw kecil, gw sering banget ngliat ibu gw disakiti orang, secara langsung ataupun enggak, dan ibu gw paling cuma senyum2, dan santai banget gitu. Gw waktu kecil bingung, beranjak remajaan dikit, ketika hasrat ngamuk2 lagi tinggi, hormon doyan bertengkar lagi jaya2nya, bawaannya mau narik urat mulu, kesel banget sama sifat ibu gue ini. Gw sempet nganggepnya ibu gw somewhat pengecut.

Tapi setelah gw gede gini (gak dewasa loh, cuma gede badan ajah), gw ngobrol2 sama dia, biasalah tentang apa aja.. akhirnya sampailah ke bagian kenapa-si-mama-kalo-sama-orang-jarang-banget-emosian.
Tau apa jawapnya?

"Yah, santai ajalah, sebenernya kan konsep give and take gitu konsep orang bule (with general assumption bahwa orang bule itu gak beragama, uhueheuhuhu tega). Kalo beneran orang beragama, gak ada tuh faham yang kaya gitu. Yakin aja kalo kita baik sama orang, Tuhan yang bakalan bales, dan sebaliknya, kalo kita jahat sama orang, bukan kita yang menang terhadap orang itu, tapi ya kitanya juga yang dosa ke Tuhan.
Coba kalo kamu pake persepsi orang Barat2 itu, dia berbuat baik dan segala macem itu karena dia ingin diperlakukan baik oleh orang tersebut, I treat people the way I want to be treated. Nah, coba kalo orangnya jahat, gak jadi give and take kan? Jadi kecewa kan, jadi dendam. Hilang sudah pahala kamu sebelumnya yang berbuat baik itu."

BANG, gw berasa disamber geledek.
BENER BANGET, apa yang beliau bilang.

No wonder ibu santai aja kalo gw judesin, no wonder dia santai aja waktu orang2 serumah bilang ibu terlalu baik, bilang ibu terlalu lembek, dan lain2 huhuhu.. juara dah si ibu memang =)

Itu kalo dari segi non-fisik.

Kalo dari segi fisik? Bedeh, umur hampir 55, masih sanggup jalan sejauh2 apapun, naik turun tram dan tangga keliling Melbourne. Gw aja yang muda kadang2 kalah. Syaratnya satu: bawa coklat. She can't live without chocholate. A lot of.

And oh, satu lagi. Ternyata, si ibu yang selama ini selalu dicela2 sama anak2nya karena gak bisa masak, ternyata jago. Bukan sekedar bisa, tapi jago. You name it, kalio udang? Gulai daging? Ikan dimasak apa aja? Gw udah dimasakin selama doi disini. Komennya, "Lah, mama kan udah bilang mama GAK SUKA masak, bukan GAK BISA. Beda kan?"
Lagi2 gw kalah debat hueheuhue..

Dan selama ada beliau, rumah jadi bersih dan wangi. Gimana enggak, doi alergi debu, walhasil gw musti vacuum rumah 3 hari sekali. TIGA HARI SEKALI. Lo tanya orang2 seantereo Melbourne, jitak kepala gua kalo ada yang sesering ini nyedot rumah. Gw coba tawar jadi seminggu sekali (encok juga men 3 hari sekali nyedot), si ibu langsung batuk2 dan bersin2 sepanjang waktu. Jadi ngerasa dosa hehehe..

Shit, she'll be leaving for Jakarta next Thursday. I'm gonna miss her a lot.

PS: heaps of photos coming up later. *lagi males upload* ;)

Saturday, July 09, 2005

complete yet incomplete

I am completely complete.
Serius deh, diliat dari segi manapun, alhamdulillah gw kumplit.

Persekolahan, sedang berjalan, walaupun dengan teramat lamban dan agak lumayan kalah berpacu dengan umur, tapi Insha Allah sedang diselesaikan. Eh ehhh, barusan check result sih, yaaay i passed all the subjects, dengan nilai yang lumayan banget, terutama untuk seorang Mijung. Many thanks to my beloved Irwan yang suka gw gangguin minta tolong ini itu anu ini dalam ngerjain tugas. OK, back to my main topic, komplit2an.

Keluarga, yaaah, adalah.. walaupun eerrr.. gitulah.. ada pokoknya. Lengkap sehat walafiat tidak kurang suatu apa. Ada sih yang kurang waras dan membawa dampak yang luar biasa bikin jengkel lahir batin dunia akhirat langit bumi, tapi yaudahlah, urusan dia sama badannya sendiri.

Percintaan? Paling komplitlah di antara semuanya, yaah walaupun kita berdua jarang ketemu (setaun paling banyak 3 kali, kurang jarang apeee?), biaya telfon2an makin mahal, dan agaknya jarak akan semakin jauh memisahkah kita berdua *tsah, kebanyakan nonton sinetron nih gua kayaknya =P*

Trus, apalagi ya.. intinya kumplitlah, gak kurang suatu apapun, makanan (sampe gendut gini, apanya yang kureng?), minuman (minum dalam arti kata sebenarnya, bukan 'minum' huehuehue), sandang, pangan, papan, semuanya. Lengkap.

But I don't know why, there's something missing. Not that I'm being ungrateful here, but it's just hmm.. there has sorta been an empty spot here, in myself. Don't know what is that and how the it (the emptiness) got in here, though, thus I don't know how to solve it.

I hope this is only the hormones. PMS, it strikes every friggin month. Agak mau gila huhuhu..

Anyway dad just called, he had this massive feast back home in Jakarta, a family dinner celebrating my cousin's wedding. Sorta like rehearsal dinner, prior the the wedding (or sumtin like that, I'm not so sure). Plus, some friends messaged me on YM here and there, now and then, telling me good news: one got new girlfriend and one just graduated from his uni. Congratulations to you all, people.

Geez maybe now I know why I feel empty. It's the friends (and family, of course)! Shit I miss them.

Friday, July 08, 2005

condolences

My deepest condolence goes to the victims and their families of the London bombings.

Mengutip dari doa Kumail bin Ziyad, salah seorang pengikut setia dari Ali bin Abi Thalib (Alahima-Assalam):

"Janganlah Anda memandang kecilnya dosa yang Anda perbuat,
tetapi pandanglah kepada siapa Anda berbuat dosa."

Tuesday, July 05, 2005

congratulations, dear :)

Ladies and Gentlemen, I humbly welcome you,

Mr. Irwansyah Mukhlis, Masters of Human Rights Practice.

Si orang ini, so deserves the title.
I know how he wakes up every chilling morning, how he goes to uni, minjem semua buku dan jurnal dan bahan2 researchnya dia. Setiap hari, dari pagi buta, no matter what the weather is, sampe sore, dan gak jarang sampe malem;
Gimana dia bangun subuh2 untuk baca semua hasil research.
Gimana dia nulis hampir seharian;
Gimana BT-nya dia kadang2, seeing his other friends going out and not study, while he had to face his books and laptop;
Gimana gak sukanya dia, ngliat gw bukannya ngedukung dia, tapi malahan main2, belanja belanji, dan kadang2 minta bantuannya dia di saat dia lagi sibuk2nya *hehe ya maap, abis bodoh gini, gimana dong?* :P

And now everything has been paid off.
You know what's the next best thing?
He's mine. *buahauhauah posesif mode, ON* =)

Congratulations dear, I'm so proud of you *hugs* :)

Sunday, July 03, 2005

finest fine

A fine calming day in winter, near Lakeside Station, Belgrave.

Image hosted by Photobucket.com

Which makes me wonder, how mighty is He? Subhanallah..

Saturday, July 02, 2005

lomba cerpen

--Quote:--
From : Doowey Fadjar
Sent : Saturday, July 2, 2005 7:15 PM
To : greatest_mijung@***.com
Subject : FW: [ppia-melbuni] Call for Cerpen

Lomba Penulisan Cerita Pendek

Mengundang partisipasi teman-teman semua dalam
"Lomba Penulisan Cerita Pendek," yang diselenggarakan PPIA-ANU.

Persyaratan:
1.Naskah berupa karya fiksi, tema bebas, namun berlatar belakang Australia.
2.Naskah belum pernah diterbitkan media lain.
3.Ditulis dalam bahasa Indonesia (2000 -6000 kata).
4.Kirim via email ke PPIA-ANU paling lambat 30 Juli 2005 (email: humas_ppia_anu@yahoo.com.au).
5.Boleh mengirim lebih dari satu cerpen.
6.Tersedia AU$ 300,00 untuk tiga cerpen terbaik.
7.20 cerpen terbaik akan diterbitkan dalam sebuah kumpulan cerpen.
8.Copyright naskah yang dikirim menjadi hak PPIA-ANU.
9.Pengumuman pemenang akan dilakukan pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-60.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
1. Helmy, email: helmy.fuady@anu.edu.au, phone:0431198711 (optus prepaid).
2. Farid, email: farid.wibowo@anu.edu.au, phone:0433662708 (three/3)

--End of quote--

===
Hayooo hayoo, yang merasa punya bakat, mau dan mampu mengirimkan sebagian karya aslinya, dan kebetulan tinggal di Australia, gih sanah bikin cerpen! Gw mah, yang bagian ngedoain ajah huehuehe..

Gw? Gimana mau bikin cerpen, seinget gw nih ya, kalo gw nulis itu gak bisa konsen dan fokus. Niatnya nulis ABCDE, eh nyasar2 sampe ke H, sukur2 gak sampe ke M. Gimana bisa fokus ituh? huhuhu.. selain itu, my content is waaay too diversed.

Nih contohnya ya, gw mau nulis tema utamanya, let's say, gw pergi ke pasar.
Entah kenapa tiba2, isi tulisan gw ya mentok2nya curhat patah hati, ditinggal pacar, duit abis, dimarahin emak, dicuekin pacar, dikhianati sahabat *tsah, bahasa sinetron nih ye*, dan hal2 ketengan seperti itu.

I know, I know, those lame things can be far from lame, kalo cara nulisnya bagus. Nah, gw? Kebanyakan nonton soap opera, sama film2 romantic comedy yang teramat cheesy, mengakibatkan kalimat2 yang gw tulis, basi jaya raya. Sampe geli sendiri gw bacanya hueheuhe.. :">

Belom lagi itu syaratnya musti gunain Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Matilah gua. Blog ini aja hasil racikan otak pas2an dengan menggunakan bahasa apa aja. Udah bagus gw gak pake bahasa tubuh telanjang. Lengkap sudah tekad gw untung ENGGAK ikut lomba beginian.

KECUALI, kalo tiba2 ntar malem gw tidur, trus tiba2 bangun gitu, semacam mendapat wangsit dan gw menulis seperti orang kesurupan, seperti yang gw baca di sini. Who knows...

Btw, malem minggu nih. Seperti biasa, gw gak kemana2. Lagi winter bok, gak napsu aja gua jalan2 menggigil2. Mending gw duduk manis di depan laptop dah, sambil nonton tispi, dan mendekatkan diri pada kawan2 di kampung halaman lewat dunia maya ini. Sperti biasa, gw ceting sama si temen baik.. kira2 begini:

gua: kok lo gak pergi malem mingguan? katanya udah punya ceweee..
doi: iya dooong, ini lagi mau mandi. abis itu pacaran deh.
gua: huuuh enak amad! huhu..

Dan tiba2, gw ngerasa iri. Duh, kaya apa ya rasanya malem mingguan sama si pacar? Tiba2, saya jadi kangen pacar saya, nan sedang sibuk2nya nyiapin tesis, main basket, main bola, sama rapat2 organisasi. T_T

*tuh kan, nulis blog aja buntut2nya curhat begini, padahal niatnya mau ngiklanin lomba cerpen*