huhuhu begini nih, ketika bill listrik dan gas dateng secara bersamaan dan dengan jumlah yang sangat jauh dari sedikit, kebahagiaan gw jadi sangat simpel.
gak ada rencana nonton konser, gak ada jadual ngliat pertunjukan, jeans abu2 yang emang udah lama didambakan itu pun makin jauh dari harapan. kebahagiaan gw cukup dengan makan siang bersama teman, cerita2 sampe goblog, liat2 barang2 aneh, ngobrol2 lagi, ngobrol2 lagi. buat ridwan, makasih atas kuping dan inspirasinya kemarin ya :)
OK, ini salah satu yang kemaren kita obrolin niiiy...
which one do you choose?
do you choose someone you can live with, or,
do you choose someone you can't live without?
keliatannya mirip, tapi begini maksut saya..
ada si A, sekolahnya beres, kuliah di universitas bergengsi, selesai kuliah langsung dapet kerja, gak berapa lama lanjut s2 (masih di universitas bergengsi tentunya), trus begitu lulus pindah kerja di tempat yang makin cerah prospeknya. mathematically speaking, ini orang punya nilai jual yang yang tinggi (walaupun saya bingung bagaimana cara menghitung nilai orang secara matematis).
begitupun dari keluarga, bapak ibu rukun dan harmonis, kakak adik kompak untuk tempat bercerita dan pergi bareng, dan di rumahnya yang tidak mewah berlebihan tapi jauh dari kecil itu, terpajang foto keluarga yang sangat tipikal keluarga baik2 dan bahagia: bapak ibu di depan, bapak pake jas, ibu pake kebaya dan didandan dengan sangat OK, dan anak2nya pake baju sopan dan rapih dan bagus.**
**maaf, terinspirasi sana seno gumira-'ibu tidak di rumah'.
kalo dari kepribadian? wah jangan tanya, orangnya sangat supel. bergaul dari kalangan akademisi sampe aktivis sampe tim hore (alias tim yang selalu mengasaskan senang2 dan hidup hanya sampai hari ini sebagai asas tunggal mereka). dia humoris, kocak, tapi menghormati semua orang sebagai apa adanya. gak munafik, tapi juga gak sok idealis.
dari segi kebiasaan juga hebad, gak ngerokok apalagi minum2, gak suka pulang malem kalo hanya sekadar buat nongkrong2 kongkow2 gak guna, bisa betah kalo diajak ngendon di perpus, bisa berjam2 hanya ngebahas satu buku, orangnya bersih-wangi-apik, kamarnya selalu rapih, sampe kamar mandinya pun wangi.
flawless, thats what im trying to describe this dude. everyone, so to speak,
can live with this type of person.
sementara itu, there is this B dude.
tingkat kesetiaan, sama kaya si A. gak usah dipertanyakanlah. you are the only one.
kuliah, yaa jadilah, walaupun gak tepat waktu dan skripsi mundur2. IPK pas2an, sekolah standar banget.
keluarga juga begitu2 aja, setuju sih sama hubungan lo berdua, tapi gak yang nganggep lo sebagai calon mantu. at least belom.
terus, kalo dari segi penampilan juga standar, gak ganteng banget2 yang kalo jalan orang bakal langsung memalingkan kepala, tapi juga bukan tipe2 yang orang langsung mimpi buruk kalo ngeliat dia (buset jelek amad ni orang yak :P)
begitu juga dari sifat. uh, bertolak belakang bangetlah, lo maunya ke selatan, dia ke utara. lo maunya tinggal di kota, dia maunya di pedalamanan kalimantan. lo mau tinggal di rumah, dia ngotot musti jalan. intinya, dia mau segala yang gak lo mauin.
tapi somehow, lo gak bisa jauh dari dia. you love being argued against. gak ada yang lebih sensasional dari perasaan lo waktu lo menang debat sama dia. bintang olimpiade juga kalah bahagia waktu lo ngliat dia terdiam, mengakui kemenangan elo.
hubungan lo, pretty much berkisar antara debat kusir, berantem kaya kucing
sama anjing.
now this is someone you can't live without. gak semua orang mau hidup kaya gini, gak semua orang mampu terus2an debat kusir. rough way. hanya saja beberapa orang tetep keukeuh jumekeuh ngambil jalan ini. namanya juga manusia, gak tahan ngliat tantangan.
now which one do you choose?
kalo gw, gw pilih kombinasi keduanya *huhuhauhauhua maap ya curang. boleh dong, kan gw yang bikin perumpaannyaaaa :P*
gw pilih yang orang baik2, wangi dan ganteng dan supel dan segala kebaikannya (si A),
tapi gw juga milih orang yang bisa bikin gw gemes karena ngotot2an kalo lagi debat kusir (si B).
all i'm saying is, kalo masalah cinta2an mah gak bisa pake rumus, gak bisa pake prinsip kalau ini-lantas begitu.
just be grateful with the one who you are with right now. *bah, sok bijaaaak siah* :P
Wednesday, August 24, 2005
the can with vs the can't without
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment