Sunday, April 24, 2011

personal opinion: the lingering feeling of (?) the film

akhir-akhir ini, seperti ribuan orang lainnya, gw sangat jaraaang sekali nonton film di bioskop: hollywood blockbuster movies are out, plus film indonesia yang muncul juga jarang banget yang bagus. kalo gak horor ketengan campur adegan jorok2 dikit, atongga drama2 gak jelas juntrungannya. tapi thanks to twitter, banyak yang bilang film (?) bagus, dengan catatan kita harus menontonnya dengan pikiran terbuka. kaya gw gimana pikiran terbuka, itu gw agak bingung.

so off we went to see it last friday. gak pake asumsi apa2, gak pake pikiran terbuka, gak pake ekspektasi. hasilnya. i. like. it. a lot. no. fact is: I LOVE IT.

pertama. gambarnya bagus. kadang vintage, kadang biasa aja. tapi yang jelas shot2nya bener2 ala hanung yang dengan sok taunya gw bilang, banyak close up, dengan props yang dipikirin banget, dan kalopun longshot, angle2nya selalu bagus. cakep luar biasa.

kedua. akting orang2nya bagus, dalam arti kata lain, niat banget. gw bisa dong sebeeel banget setengah mati sama si ibu kost for being the ultimate example of how judgmental people can be. atau gemes setengah mati sama si soleh, "ini orang maunya apa sih?". memang, porsi si mami kadang agak kaku, tapi masih bisa diampuni, karena dia pun perannya adalah ibu2 dari generasi dulu yang dari pemikirannya rada kaku dan sangat penurut sama suami. the rest, i can say, is flawless. i love love love agus kuncoro who played surya. kalo ada syarat suatu film harus menghibur, dia pasti jadi penyelamat film ini, karena bisa dibilang peran lain sangat serius. peran surya lewat celetukan, gaya bahasa dan tubuh sangat sangat menghibur tapi juga berisi pada saat yang sama. endhita who played rika juga jadi salah satu cerita yang gw bikin terharu, plus anaknya alias si abi is one cute little dude! one more (and this is rather insignificant): ping hen, ganteeeng!

ketiga. now this, i think, is the most important message of the film: i can relate this film so much with my daily life. gw lahir di lingkungan yang sangat islami. islami bukan dalam arti sungguh taat beragama luar biasa, tetapi lebih ke arti, seluruh keluarga besar adalah islam dari lahir. gak pernah ada yang pindah agama dari islam ke agama lain, maupun menerima pindahan agama dari agama lain ke islam. seiring gw besar pun, gw sekolah di SD sampe SMA negeri, dimana mayoritas adalah islam. ada beberapa yang non muslim, tapi itu pun hanya 1-2, atau gak sampe 5% populasi di kelas. didnt stop us to befriend with all of them, though. now thats the beauty of it. alhamdulillah, gw gak termasuk orang yang milih temen berdasarkan agama, apalagi ras. sikap ini terus gw bawa ketika gw sempet tinggal di melbourne.

selama hampir 4 taun disana, gw semakin belajar bahwa yang namanya perbedaan itu banyaaaak sekali. sesama islam pun, begitu udah sampe di sana, ada banyak sekali perbedaannya. apalagi kalo udah berhubungan dengan ras, agama dan budaya lain. tapi sekali lagi, didnt stop us from befriend with others. kalo ada orang jahat mah jahat aja, kalo ada orang ngehe mah ngehe aja, tapi bukan karena dia jahat dan radikal karena dia muslim. atau dia curang dan ngehe karena dia cina. jahat karena dia jahat, ngehe luar biasa minta ditampol karena dia ngehe. titik. gak ada embel2 lain.

setelah gw bekerja pun, temen gw semakin banyak latar belakangnya. non-muslim, cina yang seumur2 udah lahir gede di jakarta (ngakunya cina KW alias casingnya doang, karena fisik doang cina tapi udah gak ngerti budaya apalagi bahasanya hiehihie), cina yang masih totok karena bahasa ibu adalah bahasa cina dialek, beberapa bule dari lingkungan berbeda, dan lainnya. kebayang kan kalo gw milih2 temen? bisa punah gak berkawan. semuanya hidup santai, gak pake prejudice gak pake niat jelek, bahkan sering banget gw diingetin buat solat dsb.

nah, kembali ke film. pesen utama dari film ini adalah sama persis dengan yang gw rasain selama ini. bahwa kita gak bisa menghakimi sebab kenapa dia jahat HANYA dari satu faktor atau perspektif. di film ini, semua orang baik, walau dengan kekurangannya masing2. gak ada yang hitam polos atau putih polos. semua abu2. gak semua jahat atau semua baik, semua abu2, lengkap dengan ceritanya masing2. itu kalo dari sikap. kalo dari sisi agama, gw suka sekali dengan idenya: mengagumi agama lain bukan berarti meninggalkan agama sendiri, dan menganggap agama lain baik bukan berarti kita menjadi murtad dan mengkhianati keyakinan sendiri. ah, gak nyangka film ini meninggalkan kesan yang segininya buat gw. loving the lingering feeling afterwards ;)

lakum diinukum waliyaddin.
bagimu agamamu, bagiku agamaku.
for you is your religion, for me is my religion.

:)

Tuesday, April 12, 2011

good gracious god

lordy lord, i guess imma force myself to post up sumtin, before @bionikruly takes over this blog, even from the very first page :)

so, update, update.

im alhamdulillah very good. work is craz-ass busy (well, d'oh). life is fun. indeed super fun.

as moloko once stated:
i'm getting what i wanted tootie fruity tootie fruity,
fe fi fi fo fun for me.
-moloko, fun for me-

whats not to like? :) :)

Monday, April 04, 2011

monday

you know what paling enak, adalah kalau hari senen itu gak kerja. gak harus ketemu orang kantor yang somehow basa basi abis. gak perlu ngurusin biskuit sialan yang gak kelar2. this is life banget.

Tapi, make a think of it, besok dan haru seterusny loe tetap musti ke bekasi untuk ktm mereka lagi. gak ada jalan lain kecuali. get out and face it. sometimes, the worst enemy is your friend.

thanks.